kajian adab lokal; Sidakep bari balem
kajian adab lokal; Sidakep bari balem
Masyarakat kita adalah masyarakat yang cukup heterogen. Dari ujung barat
hingga ujung timur dan dari batas utara hingga selatan, memiliki keragaman yang
memang patut dijunjung tinggi dan dilestarikan. Keragaman tersebut tumbuh dan
berkembang dan lestari sedemikian rupa berkat adanya upaya setiap suku dalam
proses regenerasi yang terus menerus tanpa berhenti. Yakni sebuah upaya proses
yang memang dijalankan secara keras dan turun temurun. Karenanya jangan heran
bila setiap suku memiliki identitasnya yang khas. Meskipun hingga detik ini,
mulai berangsur-angsur melemah semangat budaya mereka dikarenakan
pengaruh-pengaruh yang diterima secara langsung ataupun tidak dari luar.
Proses regenerasi tersebut berjalan dalam waktu yang cukup panjang. Dan
kita perlu tahu bahwa perjalanannya itu tidak terlepas dari proses pendidikan
yang terus berlangsung. Oleh karena itu, ada suatu pendidikan nilai budaya
sebagai wujud trasformasi antar generasi. Maka, evolusi manusia sangat
berkaitan erat dengan pendidikan. Dimana ada pembelajaran nilai dalam hal
terkecil pun maka di sana ada pendidikan dan penanaman nilai-nilai terhadap
sebuah generasi tertentu.
Jika diperhatikan, maka ada beberapa kekhasan tersendiri yang ditemukan
dalam dunia pendidikan di dalam bangsa kita yang memiliki keragaman ini. Dunia
pendidikan berarti istilah yang begitu luas yang cakupannya berakhir hingga
terwujudnya masyarakat yang beradab, adil dan makmur. Yang merupakan harapan
dan impian setiap bangsa di dunia ini. Jika dikaji, jumlah etnis yang ada di
negara kita adalah berarti bahwa bangsa kita pun memiliki jumlah sistem, metode
dan pola pendidikan yang juga beraneka ragam. Jangan kita kira bahwa mereka
yang berada di pelosok daerah-daerah tertentu yang sangat terpencil, tidak
berpendidikan. Dan jangan kita anggap bahwa pola pendidikan yang mereka anut
itu memiliki nilai yang rendah di banding yang kita kenal saat ini. 
Mengapa kita tidak merasa heran dan linglung pada saat kita hanya disuguhi
oleh wawasan pengetahuan tentang ilmu pendidikan yang berasal dari luar. Begitu
bangganya para mahasiswa yang memiliki pengetahuan tentang filsafat pendidikan
barat misalnya atau dari timur sekalipun yang kemunculannya bukan dari dalam
budaya kita sendiri. Mengapa pola pendidikan mereka para pendahulu kita yang
berada di sumatera tidak kita coba kaji secara mendalam. Selain itu, jangan
dikira bahwa pola pendidikan di pulau jawa pun tidak berarti. Di daerah lain
seperti di pulau kalimantan atau sulawesi atau pulau bali, Nusa Tenggara bahkan
di irian sekalipun. 
Nenek moyang kita seorang pelaut. Adalah ungkapan yang dahsyat sekali yang
dinyanyikan oleh setiap anak di negeri kita. Tetapi jangan diartikan bahwa
nenek moyang kita adalah nelayan atau mereka hanya manusia-manusia yang hanya
berdiam diri di pinggiran pantai untuk mencari ikan saja. untuk menjadi seorang
pelaut, dibutuhkan keberanian yang besar dan kemampuan bertahan diri yang
tinggi. Ada yang mengatakan bahwa manusia yang baik terlahir dari pendidikan
yang baik pula. Inilah bukti akan hal itu. Pendidikan yang dijalankan oleh
nenek moyang kita pun memiliki nilai-nilai yang berarti yang harus ditiru oleh
kita.
Bukan berarti apa yang selama ini kita jalani adalah tidak benar, tetapi
tidak salah pula jika pola pendidikan yang kita pakai, kita coba gunakan apa
yang dilakukan oleh para leluhur kita kepada cucu cicitnya saat itu. Bila
dikaji lebih mendalam, maka kita akan menemukan intan permata yang sangat
berharga yang bisa dijadikan kontribusi bagi sistem pendidikan kita saat ini
yang kata Made Pidarta, pendidikan kita ini tidak menentu bloknya. Apakah
mengarah kepada Amerika atau kepada Eropa. Ketidak jelasan ini harus dijadikan
materi seminar yang selama ini selalu kita lakukan di berbagai tempat. Dan
jangan Cuma itu saja, seminar-seminar ataupun lokakarya atau apa pun namanya,
harus memiliki muatan-muatan tentang kekhasan sistem dan pola pendidikan yang
digunakan oleh nenek moyang kita. Jika tidak semuanya, maka alangkah baiknya
kita ambil sedikit saja sebagai bahan landasan akan segala ketidak jelasan masa
depan bangsa ini.
Mengacu kepada hal itu, maka bisa kita kajil lebih dalam dan kita gali
lebih komprehensif lagi bagaimana konsep pendidikan dan kebudayaan yang ada
pada naskah-naskah kuno maupun sumber-sumber sejarah lain di bangsa yang besar
ini. Di setiap etnis, pasti ada kumpulan naskah-naskah budaya yang dilestarikan
sedemikian rupa oleh komunitasnya. Sehingga ada di antara mereka saksi-saksi
sejarah atau pelestari budayanya itu yang bersikukuh mempertahankan harta
kekayaannya yang ada dalam kekhasan budaya tersebut.
Dengan begitu maka setiap suku
bangsa dapat memberikan kontribusi untuk memperkuat rasa kebangsaan dan
menjadikan keragaman budaya sebagai kekuatan pemersatu bangsa dan negara.
Dengan memperhatikan amanat Undang-Undang Dasar 1945, maka perlu meningkatkan
identitas budaya melalui penggalian dan pengungkapan nilai-nilai budaya yang
dapat menjadi acuan dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara. Masih
banyak naskah-naskah kuno yang belum dikerjakan dan dianalisis untuk pengembangan
dan pembinaan kebudayaan.
Comments
Post a Comment