Bangkitkan negeri dengan tekad bukan nekat
Kebangkitan nasional merupakan 'titi mangsa' saat-saat dimana manusia indonesia tersadarkan oleh rasa kebangsaan yang memuncak. Dengan munculnya kesamaan persepsi serta visi dan misi dalam relung qalbu mereka dan terwujud dalam lahirnya nilai-nilai seperti persatuan, kesatuan, dan nasionalisme. Yang menyatu menjadi sebuah semangat perjuangan untuk bersama-sama mempertahankan kemerdekaan di tengah penjajahan asing yang membuat masyarakat indonesia saat itu merasakan ketidaibebasan bangsa untuk bergerak mengaktualisasikan dirinya. Titi mangsa (sejarah) ini tercatat dalam angka 20 Mei 1908. Sejak saat itu, barangkali haram bagi mereka untuk terpecah dan saling memisahkan diri satu dari yang lain dengan alasan apapun. Dengan cita-cita kebersamaan menghadapi masa depan yang gemilang berdiri di atas kaki sendiri dan berani menjadi tuan di rumah sendiri.
Kita coba hilangkan angka itu maka muncullah dua kata sebagai simbol ruhul jihad dan semangat perubahan yang luar biasa. Berjihad untuk memperjuangkan kebebasan diri bangsa untuk mampu melakukan apapun dengan landasan prinsip prinsip luhur sebagaimana yang ada di dalam undang undang dasar 1945. Mempertahankan nilai ketuhanan yang dimiliki bangsa, Kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Barangkali tidak ada negara lain yang memiliki landasan kebangsaan seperti ini. Begitu luhur, ideal, dan universal. Semua manusia yang normal pasti mengidamkan terwujudnya sebuah negara dengan lima indikator negara ideal selayaknya cita cita pancasila. adalah merupakan kewajiban semua elemen manusia indonesia untuk mempertahankannya dan menjunjung tinggi nilai nilai kebangsaan ini. Bahkan jika kita mampu, kelima landasan negara ini harus tersebar ke seluruh penjuru dunia. Katakan pada mereka, bahwa inilah bentuk negara yang ideal. Karena bagaimana tidak ideal, sebagian para perumus kemerdekaan adalah tokoh yang religius beragama islam yang tentunya faham betul tentang kehendak wahyu dan harapan manusia. Kedua hal ini disatukan maka muncullah pancasila. Dan bagaimana tidak sakti, kekuatan besar yang ada dalam undang undang dasar 45 terdapat pada kalimat 'atas berkat rahmat allah yang kuasa dan dengan didorong oleh keinginan yang luhur'.
Kebangkitan nasional sebagai sebuah semangat perubahan bergantung kepada bagaimana kita mampu untuk mengarahkan diri secara individu dan masyarakat pada umumnya kepada prinsip dasar landasan negara tersebut. Bagaimana kita mampu melakukan perubahan dalam rangka menghadapi situasi zaman yang kian tidak menentu. Dengan berbagai halang rintang dari dalam dan dari luar negeri yang berada di depan mata dalam berbagai bentuknya.
Semua cendekia tahu bahwa nilai ideal lahir agar kenyataan mengarah terhadapnya. Nilai ideal muncul sebagai pembanding terhadap kenyataan yang jauh dari apa yang diharapkan oleh nilai nilai tersebut. Artinya idealisme muncul dari masalah yang kian tidak terbendung. Permasalahan yang begitu kompleks dan chaos saat dahulu para pejuang rasakan. begitu pula problematika yang terasa saat ini oleh para penikmat kebebasan hasil jerih payah mereka para pendahulu. Barangkali ada banyak kesamaan kondisi zaman itu ketika pra kebangkitan nasional dengan saat sekarang setelah kita mengecap setengah abad bangkitnya bangsa untuk memulai pembangunan melalui terbukanya jalan kebebasan sebagai sebuah republik. Mengapa demikian? Karena pasti sejarah berulang dan akan terus melewati siklusnya. Para aktor saat ini bisa jadi merupakan reinkarnasi dari pendahulunya.
Di sisi lain, situasi dan kondisi zaman yang semakin menantang, membuat pola fikir kita bergerak kencang dan semangat juang kemerdekaan kita terdorong untuk mampu bertahan hidup di tengah hiruk pikuk pergulatan manuia yang semakin hari semakin kuat konflik kepentingannya serta aspirasinya dan semakin meningkat kebutuhan hidupnya. Zaman sekarang, kita dituntut untuk cepat dan bukan intant. Juga kita didorong untuk lebih bijak dan bukan hanya pintar. Diharapkan untuk lebih berakal budi dan bukan hanya pandai. Silahkan kaya tapi bekerjalah sekeras mungkin. Diperbolehkan untuk berkuasa tapi seadil mungkin. Dianjurkan untuk berusaha dalam hal apapun tapi sejujur mungkin. Dan lakukan apapun kehendak diri namun ingat allah yang maha esa maha melihat dan mengawasi. Dan capailah keinginan apapun itu tapi ingatlah sesama kita berilah mereka kepedulian tinggi.
Untuk melakukan perubahan apakah itu cepat atau pun lambat, diperlukan dua hal penting dan vital. Keduanya merupakan faktor penentu keberhasilan dalam berbagai hal. Keduanya berasal dari kedalaman relung qalbu manusia. Berkaitan langsung dengan nurani dan kehendak suci manusia. Kedua faktor tersebut adalah nekad dan tekad. nekad dalam bahasa kita sehari hari berasal dari kondisi psikologis yang tertekan lalu muncul sebagai sikap dan periaku untuk melakukan sesuatu tanpa fikir panjang dan tanpa mempertimbangkan kondisi lingkungan sekitar. biasanya nekad menghasilkan kekonyolan dan penyesalan yang tidak berujung. Seperti pencuri yang melakukan aksi nekad membobol bank. Atau aksi nekad pembom bunuh diri. Dan banyak contoh lain yang berujung kekonyolan. Tekad atau dalam bahasa arab istilahnya itiqod, lebih kepada dorongan tinggi untuk berbuat sesuatu namun melalui fikir panjang dan pertimbangan pertimbangan terlebih dahulu. Bahkan tekad lahir sebelum adanya perencanaan yang sangat matang. Nekad hanya memiliki keberanian sedangkan tekad merupakan kehendak yang dilipi oleh keberanian dan pertimbangan.
Banyak sekali aksi nekad yang memperlihatkan ada tidaknya tekad. Seperti bangsa spartan yang mencita citakan perubahan, dengan keberanian tanpa batas tidak begitu berambisi untuk memenangkan peperangan. Namun berhasil membuat pasukan bahkan pimpinan musuh berfikir sejuta kali untuk melawan bangsa spartan. Begitu pula pasukan jepang di saat perang di wilayah pearl harbour. dengan keberanian yang tanpa batas, mereka meghancurkan pangkalan militer amerika hingga membuat amerika bangkit amarahnya. Namun tidak demikian juga, keberanian harus terukur dan memiliki target yang jelas. Seperti pasukan muslim pun yang hanya berjumlah 313 orang di saat perang badar mampu memukul mundur pasukan quraisy. Ini berlangsung melalui strategi dan seni perang yang di atas rata rata saat itu.
Jika perubahan sistem untuk mengarahkan bangsa ini kembali kepada nawacita dalam pancasila dan undang undang dasar 45 adalah cita cita yang didambakan oleh banyak orang di negeri ini, atau ingin merubah dan menyelesaikn berbagai permasalahan yang mengidap negeri ini ke arah yang lebih baik secara kolektif, maka lakukan secara perlahan melalui tahap demi tahap. Aksi revolusi atau bahkan dengan kekerasan sangat tidak diharapkan. Lakukan demonstrasi dengan penuh sikap santun. Coba lirik sejenak masyarakat Korea yang dibebaskan oleh pemerintahnya untuk melakukan aksi demo di jalanan tapi dengan catatan mereka harus melakukannya dengan posisi duduk.
Boleh nekad tapi harus dengan tekad. Semua orang di negeri ini berharap tumbuhnya kesadaran tinggi akan nilai nilai kebangsaan yang ada dalam empat pilar kebangsaan. Tetapi upaya yang dilakukan ke arah pilar pilar tersebut harus dengan landasan kecerdasan intelektual, emosional, bahkan kekuatan cerdasnya spiritual sebagaimana orang asli dari timur. Jangan sampai besar pasak daripada tiang atau yang menang jadi arang yang kalah jadi abu. Hindari berbagai bentuk konflik vertikal maupun horizontal yang berujung kepada kekonyolan individu dan masyarakat. Ciptakan kerukunan antar umat beragama, pemeluk agama dengan pemerintah, antar suku, tingkatkan kepedulian sosial dan wujudkan cita cita mulia negeri ini melalui proses yang berlandakan prinsip prinsip perdamaian dan kemaslahatan umat manusia yang berkesinambungan.
Comments
Post a Comment