mesin manajemen

mesin manajemen

manajemen dapat dilihat dari berbagai perspektif. manajemen sebagai ilmu, sebagai proses, sebagai struktur/personalia, dan sebagai seni. sebagai ilmu, manajemen telah lama lahir sebagai objek kajian dalam sains. pada awalnya, manajemen dihadirkan untuk mengelola perusahaan agar mampu mencapai efektifitas dan efisiensi sehingga dapat menumbuhkan imbas positif bagi perusahaan. pada saat itu, manajemen sangat sekuler karena goal yang dijadikan target bersifat pragmatis dan materialis. dari perkembangan perusahaan dan organisasi-organisasi yang ada dalam masyarakat, ilmu manajemen dilahirkan sebagai alat untuk memahami bagaimana sebuah organisasi mampu mencapai tujuannya secara optimal dan maksimal. hingga saat ini, para ahli manajemen seperti drucker terus menerus melakukan penelitian dengan mengkaji fenomena-fenomena manajerial terkini dan melakukan prediksi-prediksi perkembangan manajemen secara teoretis dan praktis.

manajemen sebagai proses adalah manajemen dipandang sebagai fungsi-fungsi manajerial dalam bentuk kegiatan-kegiatan keorganisasian. fungsi-fungsi manajemen yang banyak dikenal adalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian. secara sederhana, kegiatan-kegiatan manajemen dapat dirangkum pada kategorisasi persiapan/pra pelaksanaan, pelaksanaan, dan paska pelaksanaan. seluruh kegiatan yang termasuk kepada ketiga kategori tersebut merupakan proses manajemen.

manajemen sebagai struktur atau personalia terdiri dari beberapa level dalam organisasi. misalnya manajemen atas, menengah, dan manajemen bawah. dalam istilah lain, level manajemen bisa dikatakan dari strategis, teknis, hingga operasional. mereka yang berada di posisi strategis adalah para direksi yang memiliki wewenang untuk memberikan kebijakan normatif sebagai acuan bagi level lebih bawah sehingga performa organisasi sangat bergantung kepada level ini. merekalah yang memiliki visi dan misi yang sebenarnya. level teknis/analis adalah para manajer yang memiliki tugas untuk menterjemahkan visi serta misi menjadi program dan kegiatan, mengelola keduanya, dan memberikan pengawasan terhadap keberlangsungan program dan kegiatan tersebut. level operasional adalah mereka yang berada pada posisi paling bawah. istilah pekerja kasar bisa diberikan pada mereka. karena dibandingkan dengan level menengah dan atas, pekerjaan para pekerja operasional lebih ringan karena tidak perlu menggunakan penalaran yang dominan melainkan didominasi oleh pekerjaan fisik.

manajemen sebagai seni adalah manajemen yang dipandang sebagai bagian dari kemampuan seseorang atau sekelompok orang dalam menjalankan kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai tujuannya. perspektif ini menunjukkan bahwa setiap manusia memiliki potensi untuk dapat mengatur dan mengarahkan perbuatannya untuk mencapai tujuan. jika dikaji, manajemen sebagai seni berpotensi untuk melahirkan teknik-teknik, metode-metode, dan pendekatan-pendekatan yang bervariasi. setiap manusia memiliki pola berfikir dan bertindak yang berbeda. belum lagi setiap manusia memiliki aspirasi dalam hidupnya yang berbeda. inilah yang menyebabkan manajemen sebagai seni akan memiliki banyak macam jika dibuat kategorisasi. hitung saja jumlah total manusia sedunia, sejumlah itulah teknik manajemen yang ada. jika dipandang sebagai seni.

kajian tentang manajemen dan organisasi membutuhkan waktu yang cukup lama. keterkaitan antara keduanya dihubungkan oleh berbagai aspek. di antaranya adalah bahwa manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan organisasi. meskipun alatnya adalah manajemen, tapi sekedar alat abstrak. mesin yang sebenarnya adalah manusia itu sendiri. beberapa pernyataan negatif seperti "manusia diperalat" dan "manusia dipekerjakan sebagai mesin", itu adalah benar adanya. bagi manajemen dan organisasi, mesinnya adalah manusia. tanpa manusia, sebuah organisasi tidak akan dapat berlangsung dengan baik. bahkan tanpa manusia, tidak akan pernah ada organisasi.

sistem personalia, itulah mesin manajemen. manajemen yang abstrak, itulah softwarenya. manusia yang kongkrit berwujud, itulah mesin hardwarenya. tak usah mengatakan kita diperbudak oleh manajemen, karena apapun yang dilakukan, segala perbuatan yang dijalankan adalah bentuk  proses manajemen untuk mencapai cita-cita dan harapan-harapan. manajemen diciptakan oleh manusia, yang menjalankan adalah manusia, untuk mengejar visi yang juga dimiliki oleh manusia. maka bertindaklah sesuai visi. bergeraklah sesuai misi. kejarkan impian dan harapan-harapan kemanusiaan. kelola setiap gerak dengan baik agar mampu meraih apa yang hendak dicapai sesuai target waktu dan tempat, ekonomis, dan satu lagi, hargai kemanusiaan. jangan perintahkan orang lain untuk bekerja, tapi ajaklah mereka untuk bersama-sama berfikir dan bekerja untuk kemaslahatan organisasi formal maupun informal, lebih jauh lagi untuk kemaslahatan kemanusiaan. terimakasih.

Comments

Popular posts from this blog

kajian adab lokal; Sidakep bari balem

memprogram otak